Raping Seribu Guna

Sumber gambar: https://images.app.goo.gl/QeTau8PSzoA2TVZp8 Lidi daun enau merupakan salah satu bagian yang dihasilkan oleh pohon enau. Begitu banyak manfaat yang dihasilkan dari pohon enau. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan pelepahnya dan dijadikan lidinya sebagai tusuk sate. Tusuk sate adalah sebuah batang kayu yang digunakan untuk menyatukan makanan secara bersamaan.  Masyarakat di daerah pedalaman desa, biasanya ketika mengadakan upacara adat ataupun pesta sekolah mereka memanfaatkan pelepah pohon enau di olah pelepahnya menjadi lidi sebagai tusuk sate. Mereka lebih berkreatif membuat sendiri, ketimbang membuang uang membeli di pasar ataupun di toko-toko, sehingga kerajinan yang diperoleh dapat menghemat uang.  Selain itu, pelepah pohon enau ini juga tidak hanya memanfaatkan lidinya untuk membuat tusuk sate, melainkan masyarakat juga mengolah lidinya untuk membuat tusuk gigi, tusuk pentol dan lain sebagainya. Bukan hanya menghemat uang, tetapi masyarakat juga dapat menghasilk

Sumber gambar: https://images.app.goo.gl/76mbRa5PHLMrYbha7 Selain airnya yang dimanfaatkan untuk membuat gula merah ataupun sopi/moke dan manfaat lainnya, pohon enau (raping) juga salah satu kerajinan dengan memanfaatkan ijuknya sebagai bahan utama pembuatan kerajinan tangan. Masyarakat lebih banyak memanfaatkan tumbuhan Pohon Aren membuat sapu ijuk tradisional. Selain mudah dipasarkan, ijuk dari pohon enau ini mudah juga cara pembuatannya. Banyak kita lihat pembuatan sapu ijuk dari serat pohon aren. Pemanfaatan serat alam seperti serat ijuk, serat sabut kelapa, dan serat alami yang lain yang biasa dimanfaatkan sebagai temuan untuk bahan baku industri seperti serat ijuk. Serat ijuk digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti sapu, atap dan lainnya. Serat yang dihasilkan dari pohon aren memiliki banyak keistimewaan diantaranya tahan lama dan memperlambat pelapukan kayu serta mencegah datang rayap tanah. Sapu  ijuk  banyak sekali kita temui dalam masyarakat. Bahkan, penjualan atau jas

Sumber foto: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQFUhOoH7__neJz1QhFM5vk5SrF_lsfAO6AZw&usqp=CAU Pohon enau (raping) menghasilkan banyak hal, yang menjadikannya sebagai tumbuhan berguna. Salah satunya adalah dengan pembuatan sapu lidi. Begitu banyak manfaat yang bisa dihasilkan oleh pohon enau. Sapu lidi merupakan salah satu peralatan rumah tangga khas di Indonesia. Pembuatan sapu lidi banyak manfaat bagi manusia seperti; alat pembersih halaman, pekarangan/tanaman bunga dan lain sebagainya. Sapu lidi banyak digunakan oleh perumahan, perkantoran, yang terbuat dari lidi pelepah pohon enau, lidi yang digunakan bisa berasal dari pelepah kelapa. Selain sebagai alat pembersih, sapu lidi ini juga bisa menghasilkan uang dengan menjualnya di pasar ataupun di toko-toko. Sebagian orang membuat sapu lidi untuk menghasilkan uang guna memenuhi kehidupan sehari-hari, sedangkan ada sebagian banyak orang membuat sapu lidi dari pohon enau ataupun pohon kelapa itu hanya untuk menyapu

Sumber foto: https://rimbakita.com/pohon-aren/ Selain menghasilkan gula merah/gula aren, pohon enau juga menghasilkan tuak atau sopi . Tuak adalah sebutan masyarakat Manggarai untuk sopi/moke. Pante Tuak merupakan salah satu tradisi budaya Manggarai. Air dari pohon yang oleh orang Manggarai menyebutnya raping (pohon enau) itu bisa diolah menjadi sopi. Masyarakat Kolang sudah menjadi tradisi pembuatan sopi/moke sejak dulu. Pante tuak juga menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Kolang. Dalam budaya Manggarai, tuak merupakan salah satu jenis minuman tradisional yang kerap kali digunakan sebagai media atau perantara untuk merekatkan dan mempererat persaudaraan. Selain itu, tuak juga digunakan untuk memperkuat pesan yang disampaikan. Saat ini cukup banyak masyarakat Manggarai khususnya kampung Kolang yang melakukannya. Alasan mereka bervariasi. Secara umum, mereka membuat sopi itu karena lebih mudah ketimbang gula. Harganya juga lebih mahal serta gampang dipasarkan. Proses pembuatan s

Sumber foto: https://travel.kompas.com/read/2019/04/29/143700227/ini-wisata-lait-gola-rebok-atau-semut-kolang-di-flores-barat-5-?page=all Manfaat dari raping (pohon enau) yang pertama yaitu dapat menghasilkan gula merah, orang Kolang biasa menyebutnya dengan gola malang.  Siprianus Dagu, warga kampung Golo Ndari, desa Golondari Kecamatan Welak, telah menekuni kokor gola sejak tahun 2005. Dalam istilah lokal, beliau berstatus sebagai " ata kokor gola atau ata pante gola " yang berarti orang yang mengelola air enau menjadi gula. Siprianus Dagu, yang kerap disapa Sipri telah menjalankan pekerjaan sebagai ata pante atau kokor gola selama bertahun-tahun, Ia tidak pernah beralih ke pekerjaan lain. Pukul 06.00 pagi, sebagaimana di jam yang sama pada pagi hari-hari sebelumnya, Sipri sudah mulai menapaki kaki dengan jalan berkelok-kelok, dengan tangan kanannya yang legam dan kuat dan tidak peduli dengan embun pagi yang dingin. Di pundak kirinya bertengger sebilah bambu kecil yan

Sumber foto: https://i0.wp.com/arengaindonesia.com/wp-content/uploads/2022/12/Sebaran-pohon-aren-di-indonesia.png?fit=700%2C400&ssl=1 Raping jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah pohon enau. Namun orang Manggarai biasa menyebutnya raping. Raping merupakan salah satu pohon yang tumbuh di berbagai daerah di Manggarai. Namun tidak semua masyarakat Manggarai bisa memanfaatkan raping (enau) dengan baik. Kolang, Pacar dan Rego merupakan wilayah yang hampir sama dalam banyak hal. Potensi ekonomi, tingkat kesuburan tanah, dan adat istiadat serta dialeknya sama. Ketiga wilayah ini terletak di bagian Utara Labuan Bajo. Ada beberapa produk serta kerajinan yang dapat dihasilkan dengan memanfaatkan pohon enau, seperti ijuknya yang dapat digunakan sebagai bahan utama pembuatan kerajinan tangan, lidinya bisa membuat sapu lidi, pembuatan gula merah, pembuatan sopi (minuman keras), dan buah dari pohon enau juga bisa dijual. Tentunya manfaat dari raping (enau) bisa menghasilkan uang ya